Lubuk Basung, AMC – Pemerintah Kabupaten Agam melalui Tim Pecepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar rapat koordinasi (rakor) penanggulangan kasus stunting, Jumat (24/4) di Aula Utama Kantor Bupati Agam.
Wakil Bupati sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Agam, Irwan Fikri, SH Dt. Parpatiah mengatakan, penurunan stunting menjadi salah satu isu utama dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
Menurutnya, untuk bisa mencapai sumber daya manusia unggul diperlukan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam percepatan penurunan stunting sesuai Perpres nomor 72 tahun 2021.
“Stunting ini membutuhkan perhatian dan cara penanganan yang serius, tidak bisa asal-asalan. Oleh sebab itu, presiden mengeluarkan peraturan khusus terkait kasus ini, kita di daerah harus sikapi dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Disampaikan wabup, konvergensi percepatan pencegahan stunting di kabupaten, kecamatan dan nagari merupakan sebuah tantangan. Hal ini katanya, bukan sekadar wacana, namun diharapkan sungguh-sungguh bisa terlaksana.
“Konvergensi ini mudah diucapkan, namun terkadang sulit direalisasikan, sehingga perlu komitmen, kerja keras dan keihklasan, sehingga penanggulangannyang diberikan betul-betul tepat sasaran,” ucap wabup.
Sebagai tindaklanjut rakor itu, menurutnya ada beberapa hal yang perlu disegerakan terkait upaya percepatan penanganan stunting.
Pertama, mengkaji faktor penyebab dan membuat kebijakan percepatan penurunan stunting. Kedua, menargetkan penurunan angka kematian ibu dan balita.
Ketiga, menetapkan dan memperkuat kelembagaan daerah dalam upaya penurunan stunting dengan menetapkan kebijakan kepala daerah dan tim koordinasi lintas sektoral.
Keempat, memasukkan materi percepatan penurunan stunting sebagai isu prioritas daerah dalam rencana kerja dan kegiatan OPD. Kelima, peningkatan kapasitas aparatus pemda, baik keterampilan maupun pengetahuan terkait penurunan stunting.
Keenam, memastikan adanya alokasi anggaran dalam APBD untuk percepatan penurunan stunting. (Depit)
