AMCNews.co.id — Sebanyak 250 penyuluh dan petani di Kabupaten Agam dikenalkan dan diajak memanfaatkan aplikasi digital “Petani Go Online” oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI guna memperluas akses pasar dan menaikan pendapatan petani.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Bupati Agam Dr. Indra Catri, Senin (15/4) di aula Bappeda Agam. Turut hadir pada kesempatan itu, Dirut Ekonomi Digital Kominfo, Nizam Wiham.
Pelatihan pemanfaatan aplikasi Petani Go Online tersebut dihadiri para penyuluh pertanian se-Kabupaten Agam yang tersebar di 16 kecamatan. Penyuluh diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pendampingan kepada petani di daerah masing-masing untuk bisa menggunakan aplikasi digital itu.
Dirut Ekonomi Digital Kemenkominfo Nizam Waham, mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan percepatan adopsi teknologi digital dalam sektor strategis. Hal ini dikarenakan tingginya populasi pengguna teknologi digital di Indonesia, mencapai 54 persen.
“Artinya masyarakat indonesia sudah siap masuk ke dalam era digital,” ujarnya.
Hasil akhir yang diharapkan, petani akan lebih mudah mendapatkan informasi bahan baku dan harga, menjual hasil produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan.
Program Petani Go Online bertujuan untuk mendekatkan pasar lebih dekat dan cepat melalui bantuan teknologi digital.
Petani Go Online merupakan solusi atas permasalahan petani. Melalui program itu, petani difasilitasi dengan aplikasi marketplace pertanian nasional, Penyuluh Pertanian Online, dan Informasi Pengendalian Stok.
“Kita fokus ke ekosistem agar mendukung peningkatan produksi pertanian. Penyuluhan berbasis online, dengan aplikasi ini akan mendukung penyuluh dan melayani petani selama 24 jam.
Bupati Agam Dr. Indra Catri mengapresasi pendampingan dan fasilitasi penggunaan aplikasi bagi komunitas petani di Kabupaten Agam.
“Kehadiran aplikasi digital petani go online sangat membantu petani untuk meningkatkan produktifitas sektor pertanian, mempermudah petani dalam pengembangan usahanya dan memberikan ruang yang luas untuk berusaha di bidang pertanian,” katanya.
Bupati berharap seluruh penyuluh dan petani mampu menerapkan teknologi informasi dalam setiap tahapan. Tidak hanya sekedar tahu, tapi bisa dan pandai mengoperasikan aplikasi tersebut,” pinta bupati kepada para penyuluh.
Menurut bupati, dengan kehadiran aplikasi petani go online, para petani bisa memanfaatkan teknologi aplikasi mulai dari penyediaan bibit yang berkualitas, pengolahan lahan, perawatan tanaman, proses pemanenan, bahkan sampai pada kegiatan pemasaran.
“Saya harapkan program petani go online dapat diterapkan secara berkesinambungan di Kabupaten Agam,” pinta bupati.
Sementara itu, Kadis Pertanian Agam, Isman Imran, mengatakan dengan aplikasi petani go online akan mempermudah kinerja petani, dalam pendataan tentang pertanian, hingga semakin mempermudah pemasaran hasil pertanian.
“Salah satu kemudahan yakni petani akan didampingi oleh penyuluh, satu penyuluh mendampingi beberapa petani dengan demikian diharapkan petani-petani dapat segera memanfaatkan aplikasi tersebut. Jadi bisa tanya langsung melalui aplikasi,” katanya.
Selain itu, ia menjelaskan keberadaan aplikasi petani go online diyakini juga bisa menarik minat anak muda untuk bertani. “Petani muda ini nantinya dapat melanjutkan pertanian di Agam, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada,” ujar Isman kepada AMCNews.co.id usai pembukaan acara tersebut.
Lebih jauh, Isman menambahkan, bahwa Poktan di Kabupaten Agam berjumlah 1.948 kelompok dengan anggota sekitar 50.000 orang. “Besaran jumlah ini memiliki Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) sebanyak 198,” ujarnya. (AMC06)