AMCNews.co.id — Penerapan program peremajaan (replanting) tanaman kelapa diharapkan dapat terus dilakukan, menjamin produktivitas buah kelapa.
Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Isman Imran, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu (12/9) pagi di Lubuk Basung.
“Metode peremajaan yang disarankan adalah metode tebang bertahap. Dalam metode ini penebangan dilakukan secara bertahap sebesar 20 persen pertahun,” katanya.
Menurutnya, metode ini tidak menggangu pertumbuhan tanaman pengganti dan merupakan alternatif yang paling tepat untuk diterapkan ditinjau dari segi agronomis dan pendapatan petani.
Lahan yang terbuka setelah penebangan tanaman kelapa tua secara bertahap, dapat ditanami dengan tanaman sela seperti jagung, atau tanaman palawija lainnya.
Hasil usaha tani yang diperoleh dengan pola polikultur ini sangat signifikan dibanding dengan menerapkan pola monokultur dengan menanam tanaman kelapa saja.
Metode peremajaan kelapa tebang bertahap dapat dilakukan sambil menerapkan jarak tanam baru, yaitu 6 meter x 16 meter sistem pagar, sehingga memungkinkan pengusahaan tanaman sela di antara kelapa. Dengan demikian pendapatan petani tidak terputus, karena selain buah kelapa dari pohon yang belum ditebang, juga dari produksi tanaman sela.
Isman menambahkan, saat ini pihaknya menyiapkan lebih 10 ribu bibit kelapa jenis hibrida yang siap dibagi-bagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma.
“Keunggulan kelapa berbuah, tidak terlalu tinggi dan daging kelapanya tebal.Kita berharap, selain meningkatkan pendapatan ekonomis, peremajaan kelapa guna mempertahankan nilai-nilai kultur masakan Minang. Kalau tidak ada kelapa, nanti masyarakat tidak bisa lagi membuat rendang, lapek, dan makanan khas Minang lainnya, ” ulasnya.
(AMC06)