Pengusulan Roehana Koedoes Jadi Pahlawan Nasional Berlanjut

  • Bagikan

AMCnews.co.id — Pemkab.Agam tak pernah henti memperjuangkan Roehana Khoedoes agar namanya dapat masuk dalam daftar pahlawan nasional, karena sudah sekian lama usaha itu belum juga terwujud.

Dengan demikian, pemerintah daerah kembali lengkapi segala kebutuhan disamping persyaratan administrasi yang sudah diusulkan sebelumnya seperti, tanggapan dan pandangan masyarakat terhadap sosok kakak tiri Sutan Syahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia itu.

Kepala Dinas Sosial, melalui Sekretaris Asfialdi kepada AMCnews.co.id, Rabu (5/9) menyebutkan, persyaratan yang dilengkapi itu sudah permintaan dari pemerintah pusat melalui Pemprov Sumbar, bahkan beberapa waktu lalu pemerintah pusat sudah lakukan tinjau lapangan ke kediaman Roehana Koedoes tersebut.

“Sebenarnya pengusulan tokoh perempuan dari Nagari Koto Gadang itu jadi pahlawan nasional sudah sejak lama, tetapi belum juga terwujud dan kita coba untuk mengusulkannya kembali,” ujarnya.

Berbagai tahapan sudah dilalui, seperti pengumpulan berkas dan dokumen penting lainnya, seminar tingkat kabupaten dan provinsi sudah digelar, bahkan dalam sidang Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Sumbar, wartawati pertama di Indonesia itu dinyatakan lolos dari segala persyaratannya.

“Dengan demikian, hasilnya direkomendasikan kepada Kementerian Sosial RI dan sudah dibahas dalam sidang TP2GD pusat, bahkan pemerintah pusat juga sudah lakukan kunjungan lapangan beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Disebutkan, untuk tahap selanjutnya pemerintah pusat meminta testimoni dari beberapa masyarakat dan pemerintah nagari sebagai bahan pelengkap untuk seminar tingkat nasional.

“Apabila semua persyaratan sudah lengkap, akan diserahkan ke yayasan Roehana Koedoes di Kota Padang dan dilengkapi dengan berkas lainnya, kemudian baru diusulkan ke pemerintah pusat,’ ujar Asfialdi.

Sementara itu, salah seorang masyarakat Koto Gadang, Dasril mengungkapkan, bahwa ia sangat mendukung Roehana Koedoes dijadikan pahlawan nasional, karena usahanya untuk memajukan Indonesia sangat luar biasa.

“Usaha yang dilakukan adalah mendirikan sekolah keterampilan khusus wanita yang diberi nama sekolah kerajinan Amai Setia, di sekolah itu diajarkan berbagai keterampilan seperti mengelola keuangan, tulis baca, budi pekerti, pendidikan agama dan lainnya. Di mana saat itu kaum perempuan tidak boleh sekolah,” ujarnya.

Selain itu, saat Belanda meningkatkan tekanan dan serangan terhadap kaum pribumi, Roehana Koedoes turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang mampu bangkitkan semangat juang para pemuda, yang saat itu ia sudah mendirikan surat kabar perempuan yang diberi nama Soenting Melayoe.

Lebih lanjut Dasril menyebutkan, warga negara asing yang mahir bahasa indonesia pernah berkunjung ke rumah Roehana Koedoes dan bertanya kepada Dasril terkait status tokoh perempuan itu, apakah sudah jadi pahlawan nasional apa belum.

“Setelah diberi tahu, WNA itu sangat menyayangkan kalau Roehana Koedoes belum masuk daftar pahlawan nasional, padahal sudah banyak usahanya memajukan Indonesia,” ujarnya.

Terkait pengusulan Roehana Koedoes jadi pahlawan nasional, secara pribadi Dasril mengaku setuju, bahkan sudah lama masyarakat Koto Gadang mengidam-idamkannya, karena usaha yang dilakukan sosok perintis pers Indonesia itu sudah banyak dirasakan masyarakat dan besar manfaatnya, bahkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
(AMC05)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *