Antisipasi Hama Distan Agam Motivasi Petani Tanam Serentak

  • Bagikan

AMCNews.co.id — Organisme pengganggu tanaman (OPT) yang utama bagi sebagian besar lahan persawahan di Agam.

Serangan hama ditenggarai muncul akibat lingkungan lahan yang tidak bersih, serta masa tanam komoditi padi yang tidak serentak.

Hal itu disampaikan Kasi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Distan Agam Sari Mustika saat dikonfirmasi AMCNews di ruang kerjanya.

Data serangan hama/OPT komoditi padi terjadi di 7 kecamatan yaitu Lubuk Basung 26,9 hektare, Tanjung Raya 25,5 hektare, Tanjung Mutiara 36, 25, Kamang Magek 32 hektare, Ampek Angkek 4,5 hektare, Tilatang Kamang 16 hektare, dan Baso 25.

Kecamatan yang mengalami kerusakan terluas adalah Tanjung Mutiara, mencapai 36,25 hektar.

Jenis hama OPT yang mengganggu adalah, tikus, wereng coklat, blast dan kepinding tanah.

“Hama yang menjadi pengganggu terparah adalah tikus,” ujarnya

Menurut Sari Mustika, mewabahnya serangan tikus tersebut karena lingkungan sawah yang kotor, “salah satu pencegahan hama tikus adalah dengan cara rajin membersihkan pematang sawah,” ulas Sari Mustika.

Metode penanaman padi yang tidak serentak juga menjadi penyebab hama tikus tidak pernah hilang.

Ditambahkan, penanam padi serentak adalah solusi terbaik untuk menghindari serangan hama.

“Jika petani tidak menanam serentak, mata rantai hama tikus itu tidak akan terputus, malah bisa makin parah,” ujarnya.

Lebih lanjut Sari Mustika menyebutkan menyamakan presepsi diantara sesama petani sangat penting dan itu akan terwujud jika petani berkelompok.

“Selain itu kami juga tengah mengupayakan menghidupkan kembali posko pengendalian hama dan penyakit di nagari-nagari yang ada di kabupaten Agam,” tambahnya.

(AMC07)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *